hambatan dan tantangan ecomerce
makalah hambatan dan tantangan ecomerce
Senin, 09 April 2012
Pemanfaatan Komputer dalam E-government (02/04/2012)
E-Government
merupakan kependekan dari elektronik pemerintah. E-Governtment biasa dikenal
e-gov, pemerintah digital, online pemerintah atau pemerintah transformasi.
E-Government
adalah Suatu upaya untuk mengembangkan penyalenggaraan kepemerintahan yang
berbasis elektronik. Suatu penataan system manajemen dan proses kerja di
lingkungan pemerintah dengan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi.
Ada
empat model pengiriman E-Government, antara lain :
1. Government to Citizens (G2C)
Tipe G2C ini merupakan aplikasi e-Government yang paling umum, yaitu dimana pemerintah membangun dan menerapkan berbagai portofolio teknologi informasi dengan tujuan utama untuk memperbaiki hubungan interaksi dengan masyarakat (rakyat). Dengan kata lain, tujuan utama dari dibangunnya aplikasi e-Government bertipe G-to-C adalah untuk mendekatkan pemerintah dengan rakyatnya melalui kanal-kanal akses yang beragam agar masyarakat dapat dengan mudah menjangkau pemerintahnya untuk pemenuhan berbagai kebutuhan pelayanan sehari-hari. Contoh aplikasinya adalah sebagai berikut:- Kepolisian membangun dan menawarkan jasa pelayanan perpanjangan Surat Ijin Mengemudi (SIM) atau Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) melalui internet dengan maksud untuk mendekatkan aparat administrasi kepolisian dengan komunitas para pemilik kendaraan bermotor dan para pengemudi, sehingga yang bersangkutan tidak harus bersusah payah datang ke Komdak dan antre untuk memperoleh pelayanan;
- Kantor Imigrasi bekerja sama dengan Bandara Udara Internasional Soekarno-Hatta dan sejumlah bank-bank swasta membangun jaringan teknologi informasi sehingga para turis lokal yang ingin melanglang buana dapat membayar fiskal melalui mesin-mesin ATM sehingga tidak perlu harus meluangkan waktu lebih awal dan antre di bandara udara;
- Departemen Agama membuka situs pendaftaran bagi mereka yang berniat untuk melangsungkan ibadah haji di tahun-tahun tertentu sehingga pemerintah dapat mempersiapkan kuota haji dan bentuk pelayanan perjalanan yang sesuai;
- Bagi masyarakat yang memiliki keahlian tertentu dan berniat untuk mencari pekerjaan di luar negeri (menjadi Tenaga Kerja Indonesia), maka yang bersangkutan dapat dengan mudah mendaftarkan diri dari Warnet (Warung Internet) terdekat ke Departemen Tenaga Kerja secara gratis); dan lain sebagainya.
2. Government to Business (G2B)
Salah satu tugas utama dari sebuah pemerintahan adalah membentuk sebuah lingkungan bisnis yang kondusif agar roda perekenomian sebuah negara dapat berjalan sebagaimana mestinya. Dalam melakukan aktivitas sehari-harinya, entiti bisnis semacam perusahaan swasta membutuhkan banyak sekali data dan informasi yang dimiliki oleh pemerintah. Disamping itu, yang bersangkutan juga harus berinteraksi dengan berbagai lembaga kenegaraan karena berkaitan dengan hak dan kewajiban organisasinya sebagai sebuah entiti berorientasi profit. Diperlukannya relasi yang baik antara pemerintah dengan kalangan bisnis tidak saja bertujuan untuk memperlancar para praktisi bisnis dalam menjalankan roda perusahaannya, namun lebih jauh lagi banyak hal yang dapat menguntungkan pemerintah jika terjadi relasi interaksi yang baik dan efektif dengan industri swasta. Contoh dari aplikasi e-Government berjenis G2B ini adalah sebagai berikut:- Para perusahaan wajib pajak dapat dengan mudah menjalankan aplikasi berbasi web untuk menghitung besarnya pajak yang harus dibayarkan ke pemerintah dan melakukan pembayaran melalui internet;
- Proses tender proyek-proyek pemerintahan yang melibatkan sejumlah pihak swasta dapat dilakukan melalui website (sehingga menghemat biaya transportasi dan komunikasi), mulai dari proses pengambilan dan pembelian formulir tender, pengambilan formulir informasi TOR (Term of Reference), sampai dengan mekanisme pelaksanaan tender itu sendiri yang berakhir dengan pengumuman pemenang tender;
- Proses pengadaan dan pembelian barang kebutuhan sehari-hari lembaga pemerintahan (misalnya untuk back-office dan administrasi) dapat dilakukan secara efisien jika konsep semacam e-procurement diterapkan (menghubungkan antara kantor-kantor pemerintah dengan para supplier-nya);
- Perusahaan yang ingin melakukan proses semacam merger dan akuisisi dapat dengan mudah berkonsultasi sehubungan dengan aspek-aspek regulasi dan hukumnya dengan berbagai lembaga pemerintahan terkait; dan lain sebagainya.
3. Government to Governments (G2G)
Di era globalisasi ini terlihat jelas adanya kebutuhan bagi negara-negara untuk saling berkomunikasi secara lebih intens dari hari ke hari. Kebutuhan untuk berinteraksi antar satu pemerintah dengan pemerintah setiap harinya tidak hanya berkisar pada hal-hal yang berbau diplomasi semata, namun lebih jauh lagi untuk memperlancar kerjasama antar negara dan kerjasama antar entiti-entiti negara (masyarakat, industri, perusahaan, dan lain-lain) dalam melakukan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi perdagangan, proses-proses politik, mekanisme hubungan sosial dan budaya, dan lain sebagainya. Berbagai penerapan e-Government bertipe G-to-G ini yang telah dikenal luas antara lain:- Hubungan administrasi antara kantor-kantor pemerintah setempat dengan sejumlah kedutaan-kedutaan besar atau konsulat jenderal untuk membantu penyediaan data dan informasi akurat yang dibutuhkan oleh para warga negara asing yang sedang berada di tanah air;
- Aplikasi yang menghubungkan kantor-kantor pemerintah setempat dengan bank-bank asing milik pemerintah di negara lain dimana pemerintah setempat menabung dan menanamkan uangnya;
- Pengembangan suatu sistem basis data intelijen yang berfungsi untuk mendeteksi mereka yang tidak boleh masuk atau keluar dari wilayah negara (cegah dan tangkal);
- Sistem informasi di bidang hak cipta intelektual untuk pengecekan dan pendaftaran terhadap karya-karya tertentu yang ingin memperoleh hak paten internasional; dan lain sebagainya.
4. Government to Employees (G2E)
Pada akhirnya, aplikasi e-Government juga diperuntukkan untuk meningkatkan kinerja dan kesejahteraan para pegawai negeri atau karyawan pemerintahan yang bekerja di sejumlah institusi sebagai pelayan masyarakat. Berbagai jenis aplikasi yang dapat dibangun dengan menggunakan format G-to-E ini antara lain:- Sistem pengembangan karir pegawai pemerintah yang selain bertujuan untuk meyakinkan adanya perbaikan kualitas sumber daya manusia, diperlukan juga sebagai penunjang proses mutasi, rotasi, demosi, dan promosi seluruh karyawan pemerintahan;
- Aplikasi terpadu untuk mengelola berbagai tunjangan kesejahteraan yang merupakan hak dari pegawai pemerintahan sehingga yang bersangkutan dapat terlindungi hak-hak individualnya;
- Sistem asuransi kesehatan dan pendidikan bagi para pegawai pemerintahan yang telah terintegrasi dengan lembaga-lembaga kesehatan (rumah sakit, poliklinik, apotik, dan lain sebagainya) dan institusi-institusi pendidikan (sekolah, perguruan tinggi, kejuruan, dan lain-lain) untuk menjamin tingkat kesejahteraan karyawan beserta keluarganya;
- Aplikasi yang dapat membantu karyawan pemerintah dalam membantu untuk melakukan perencanaan terhadap aspek finansial keluarganya termasuk di dalamnya masalah tabungan dan dana pensiun; dan lain sebagainya.
Tujuan
Adapun
tujuan dari dibangunnya E-Government itu adalah pembentukan jaringan dan
transaksi layanan public yang tidak dibatasi sekat waktu dan lokasi, serta
dengan biaya yang terjangkau masyarakat.
Infrastruktur e-government
1. SUMBER
DAYA MANUSIA
- MASYARAKAT UMUM
Fasilitas akses ke sistem
e-Goverment bagi maysarakat luas dapat diberikan dalam
bentuk terminal-terminal secara khusus yang dipasang publik maupun memasang
sistem informasi berbasis website agar bisa diakses melalui Internet. Agar
keberadaan fasilitas dapat termanfaatkan
secara optimal, diperlukan
peningkatan kualitas masyarakat dalam bidang pengoperasian
e-Gov itu sendiri. Pendidikan masyarakat diperlukan
baik untuk meningkatkan kemampuan
untuk mengoperasikan sistem maupun untuk memberikan
pengertian pada prosedur pengoperasian yang tertib agar fasilitas tidak mudah
rusak.
- APARAT PEMERINTAH
Bisnis pemerintahan diatur dengan
perundang-undangan yang dibuat oleh pemerintah itu. Oleh karenanya, sistem
e-Goverment haruslah bersifat dinamis dalam arti setiap saat dapat mengalami
perubahan sejalan dengan perubahan pemerintahan itu sendiri. Sebagai
contoh, akhir-akhir ini sering terjadi
perubahan struktur pemerintahan seiring dengan perubahan susunan kabinet
pemerintah. Dalam hal semacam ini, sistemharuslah bisa disesuaikan agar layanan
ke masyarakat tidak banyak mengalami perubahan meskipun instansi
yang melayaninya berubah.
- PIMPINAN
Pada dasarnya apabila ada komitmen
yang kuat dari pimpinan unit, optimalisasi pemanfaatan sistem yang terpasang
dapat dipercepat. Seberapa pun bagusnya, apabila tidak dilihat atau
dipelajari pimpinan, sistem pelaporan eksekutif tidak akan berkembang dengan
baik. Demikian pula dengan sistem komunikasi yang terpasang
akan berkembang kearah yang optimal bagi suatu instansi
apabila semua pihak, dimulai dari pimpinan, punya komitmen tinggi untuk
memanfaatkannya.
Keuntungan utama dari penggunaan
fasilitas komunikasi yang tersistem, adalah tersedianya data-data dari
penggunaan komunikasi itu sendiri. Secara sistemik bisa diatur agar
pembicaraan yang menyangkut penyelesaian suatu masalah terekam
sehingga pada waktu-waktu tertentu efisiensi dan
efektivitas pelayanan pemerintahan dapat dievaluasai dengan parameter
yang terukur misalnya lamanya suatu masalah bisa diselesaikan.
Evaluasi dapat dilakukan tidak hanya dari atas ke
bawah namum dari bawahpun bisa mengevaluasi seberapa cepat atasan merespon
laporan permasalahanyang masuk.
- OPERATOR
Kunci keberhasilan
e-Government terletak pada ketelitian kerja operator. Keteledoran
operator pemasukkan data secara langsung akan mengurangi nilai kebenaran
laporan yang dihasilkan. Selain
itu, operator pemeliharaan sistem
sehari-hari juga harus bekerja dengan ketelitian
dan disiplin tinggi. Keterlambatan membuat data
cadangan dapat berakibat fatal
apabila terjadi masalah pada
data aktif. Prosedur penyimpanan data cadangan dan bila perlu
mengembalikan ke sistem utamanya perlu dibakukan agar layanan tidak terganggu
telalu lama bila terjadi masalah.
- KPDE
Agar dapat
mengikuti perubahan dengan cepat, pada
implementasi e-Government harus ada badang yang memahami sepenuhnya
cara kerja sistem sampai ke rincian komponen-komponennya. Dalam praktek,
perubahan bisa diakomodir dengan kontrak perawatan dengan pihak luar
atau, mengingat kemungkinan keberadaan data yang sensitif,
membentuk tim pengembangan sistem dengan SDM yang kuat.
2. PERANGKAT LUNAK
- SISTEM OPERASI
Sistem
operasi adalah perangkat lunak
yang berhubungan dengan manajemen
perangkat keras yang digunakan.
Ada 4 komponen utama
sistem operasi yang berhubungan dengan operasional
hardware: input/output, data storage, manajemen proses
dan komunikasi. Input/output menangai perlatan pemasukan data seperti
keyboard, scanner dan mouse; dan peralatan penyajian data
seperti layar monitor dan printer.
Data storage menangai penyimpanan data baik
yang terpasang permanen seperti memori utama dan hardisk maupun
yang bersifat sementara seperti CDROM, flashdisk, dan floppydisk. Manajemen
proses mengatur perjalanan program-program aplikasi terutama dalam
penggunaan peralatan perangkat keras yang tersedia.
Terakhir, modul komunikasi mengatur penggunaan peralatan komunikasi seperti
jaringan kabel ethernet, Wi-Fi (tanpa kabel) maupun
komunikasi jarak dengan dengan sinar inframerah atau gelombang radio
terbatas (misalnya teknologi blue tooth).
Perangkat keras paling banyak
digunakan saat ini adalah PC berbasis arsitektur Intel ix86. Sistem operasi
yang paling populer untuk perangkat keras ini adalah keluarga Windows dari
Microsoft diikuti Linux dari masyarakat pengemban Opensource. Keseragaman
sistem operasi memberikan banyak kemudahan antara lain keserderhanaan proses
pelatihan serta pemeliharaan sistem. Penyebaran virus, worm dan spam saat
ini sering memberi lebih banyak masalah dibanding kemudahan yang diberikan oleh
keseragaman sistem operasi.
- PERANGKAT LUNAK SERBAGUNA
Perangkat lunak serbaguna
sering dikaitkan dengan produk perangkat lunak populer yang boleh dikatakan
terpasang di hampir semua PC yang ada yakni sistem Office dari Microsoft. Saat
ini pengguna komputer mengenal Office dama bentu 3 produk: Word (olah
naskah), Exel (olah tabel) dan PowerPoint
(olah tayangan presentasi). Produk ke 4 yakni Access (olah data) tidak
terlalu populer karena sifatnya tidak seserbaguna dibanding 3 produk tersebut
sebelumnya. Pada dasarnya, perangkat lunak serbaguna banyak dimanfaatkan untuk
menggantikan mesin ketik dan mesin hitung untuk menghasilkan laporan-laporan
yang diperlukan sehari-hari. Sebagai contoh, daftar
gaji dapat dicetak dengan menanfaatkan program olah angka.
Dengan
perangkat lunak
ini, data gajipokok dan tunjangan diketikkan pada
posisi tertentu. Beberapa angka turunan sepert total, sub
total dan tunjangan-tunjangan tertentu secara otomatis bisa dimunculkan dengan
sekali memasukkan rumusnya.
- KASTEMISASI
Perangkat lunak serbaguna dapat
dikastemisasi untuk memudahkan kerja rutin sehari-hari
yang sifatnya seragam
berulang-ulang serperti pembuatan
daftar gaji,mengetikkan surat undangan kegiatan untuk masing-masing
peserta dan sebagainya.
Kastemisasi adalah kegiatan
memodifikasi perangkat lunak serbaguna untuk kegiatan komputasi
khusus. Kastemisasi dapat dilakukan dengan merancang suatu
dokumen standar yang dapat dimanfaatkan berkali-kali hanya dengan mengganti
bagian-bagian tertentu saja.
- PERANGKAT LUNAK APLIKASI KHUSUS
Aplikasi kusus diperlukan untuk
membantu pekerjaan khusus seperti pendataan yang menyangkut pemetaan wilayah,
disain grafis untuk penerbitan brosur-brosur dan sebagainya.
- PENGEMBANGAN KHUSUS
Pengembangan perangkat lunak khusus
diperlukan untuk melayani kebutuhan spesifik permerintahan
secara keseluruhan. Beberapa hal yang pelu
diperhatikan pada pengembangan ini adalah kesatuan
informasi yang diwakili oleh suatu sistem data sentral
yang dirujuk oleh semua fihak.
Yang biasa dikembangkan secara khusus adalah struktur
data yang mewakili segala macam informasi yang dipelukan, fasilitas untuk
memasukkan data, serta fasilitas untuk
menghasilkan laporan. Sistem yang baik adalah sistem yang mampu
memandu penggunanya dalam penggunaan sistem agar tidak tidak terjadi kesalahan
tanpa mempersulit penggunaan sistem itu sendiri.
3. PERANGKAT
KERAS
Secara umum, perangkat keras
sistem informasi, termasuk e-Goverment terdiri dari peralatan
pemasukan data, peralatan penyajian data, peralatan penyimpanan data dan
peralatan pengolahan data. Peralatan pemasukan data dan penyajian data dapat
menyatu misalnya pada yang kita kenal dengan
istilah Terminal Kerja (work station). Dalam
perkembangannya, jaringan komunikasi data menjadi bagian standar dari sistem
informasi.
- INPUT OUTPUT
Perlatan pemasukan dan penyajian
data standar adalah terminal kerja yang terdiri dari keyboard dan monitor yang
dilengkapi dengan pemandu posisi penunjukan di layar yang dikenal
dengan istilah mouse. Untuk keperluan khusus misalnya
mengagendakan surat masuk diperlukan scanner yang
memisahkan tampilan kertas surat kebentuk digital yang bisa
dibaca dengan layar monitor. Untuk membaca informasi sehari-hari,
cukup digunakan monitor. Namun demikian sering informasi tersebut harus
diserahkan ke pihak lain yang tidak punya akses ke sistem. Pada umumnya,
informasi dicetak ke kertas untuk dikirim. Pencetakan ke kertas bisa
bersifat umum dalam pengertian ke kertas HVS ukuran kwarto atau
folio,bisa pula bersifat khusus misalnya mencetak ke blanko isian
dari percetakan yang telah memuat kolom-kolom tertentu untuk diisi
seperti blanko kwitansi pembayaran listrik dan telpon.
- JARINGAN
Jaringan komputer adalah fasilitas
untuk menyalin data dari satu komputer ke komputer lain tanpa memindahkan media
penyimpan data. Dengan fasilitas ini banyak hal bisa dilakukan. Dalam
kaitannya dengan e-Government, jaringan komputer mutlak
diperlukan bagi operator dan masyarakat luas untuk membaca informasi yang benar
dan terbarukan. Informasi melalui selebaran hanya punya nilai kebenaran
pada saat selebaran tersebut diedit. Dengan jaringan komputer, masyarakat bisa
melihat informasi yang diturunkan langsung dari pusat data pemerintahan.
Disamping untuk membaca data, jaringan komputer juga
diperlukan untuk memasukkan data. Dengan jaringan, kejadian di suatu wilayah
dapat direkamkan langsung ke sistem penyimpanan data di pusat
pemerintahan. Dengan demikian, masyarakat luas langsung bisa
mengetahui kejadian tersebut dengan akses ke pusat data.
- SERVER
Yang dimaksud dengan server adalah
komputer yang digunakan untuk memberikan layanan tertentu pada para
pengguna komputer yang terhubung ke server tersebut.
Layanan bisa diberikan secara langsung seperti pada
server Web (melayani akses homepage melalui web browser) atau
server printer yang memberi layanan perintah pencetakan naskah yang dikirim
dari komputer lain. Layanan bisa diberikan secara tidak
langsung melalui server lain. Server basis data biasanya tidak langsung
memberikan layanan data ke pengguna komputer namum melalui server lain misalnya
web server.
Manfaat E-Government
E-Government ini membawa banyak manfaat,
antara lain:
- Pelayanan servis yang lebih baik kepada masyarakat. Informasi dapat disediakan 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu, tanpa harus menunggu dibukanya kantor. Informasi dapat dicari dari kantor, rumah, tanpa harus secara fisik datang ke kantor pemerintahan.
- Peningkatan hubungan antara pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat umum. Adanya keterbukaan (transparansi) maka diharapkan hubungan antara berbagai pihak menjadi lebih baik. Keterbukaan ini menghilangkan saling curiga dan kekesalan dari kesemua pihak.
- Pemberdayaan masyarakat melalui informasi yang mudah diperoleh. Dengan adanya informasi yang mencukupi, masyarakat akan belajar untuk dapat menentukan pilihannya. Sebagai contoh, data-data tentang sekolahan (jumlah kelas, daya tampung murid, passing grade, dan sebagainya) dapat ditampilkan secara online dan digunakan oleh orang tua untuk memilihkan sekolah yang pas untuk anaknya.
- Pelaksanaan pemerintahan yang lebih efisien. Sebagai contoh, koordinasi pemerintahan dapat dilakukan melalui email atau bahkan video conferencing. Bagi Indonesia yang luas areanya sangat besar, hal ini sangat membantu. Tanya jawab, koordinasi, diskusi antara pimpinan daerah dapat dilakukan tanpa kesemuanya harus berada pada lokasi fisik yang sama. Tidak lagi semua harus terbang ke Jakarta untuk pertemuan yang hanya berlangsung satu atau dua jam, misalnya.
Hambatan
Implementasi E-Government
Ada
beberapa hal yang menjadi hambatan atau tantangan dalam mengimplementasikan
E-Government di Indonesia.
|
Kultur
berbagi belum ada. Kultur berbagi (sharring) informasi dan mempermudah urusan
belum merasuk di Indonesia. Bahkan ada pameo yang mengatakan: "Apabila
bisa dipersulit mengapa dipermudah?". Banyak oknum yang menggunakan
kesempatan dengan mepersulit mendapatkan informasi ini.
|
|
Kultur
mendokumentasi belum lazim. Salah satu kesulitan besar yang kita hadapi
adalah kurangnya kebiasaan mendokumentasikan (apa saja). Padahal kemampuan
mendokumentasi ini menjadi bagian dari ISO 9000 dan juga menjadi bagian dari
standar software engineering.
|
|
Langkanya
SDM yang handal. Teknologi informasi merupakan sebuah bidang yang baru.
Pemerintah umumnya jarang yang memiliki SDM yang handal di bidang teknologi
informasi. SDM yang handal ini biasanya ada di lingkungan bisnis / industri.
Kekurangan SDM ini menjadi salah satu penghambat implementasi dari
e-government. Sayang sekali kekurangan kemampuan pemerintah ini sering
dimanfaatkan oleh oknum bisnis dengan menjual solusi yang salah dan mahal.
|
|
Infrastruktur
yang belum memadai dan mahal. Infrastruktur telekomunikasi Indonesia memang
masih belum tersebar secara merata. Di berbagai daerah di Indonesia masih belum
tersedia saluran telepon, atau bahkan aliran listrik. Kalaupun semua
fasilitas ada, harganya masih relatif mahal. Pemerintah juga belum menyiapkan
pendanaan (budget) untuk keperluan ini.
|
|
Tempat
akses yang terbatas. Sejalan dengan poin di atas, tempat akses informasi
jumlahnya juga masih terbatas. Di beberapa tempat di luar negeri, pemerintah
dan masyarakat bergotong royong untuk menciptakan access point yang
terjangkau, misalnya di perpustakaan umum (public library). Di Indonesia hal
ini dapat dilakukan di kantor pos, kantor pemerintahan, dan tempat-tempat
umum lainnya
|
Langganan:
Postingan (Atom)