E-Government
merupakan kependekan dari elektronik pemerintah. E-Governtment biasa dikenal
e-gov, pemerintah digital, online pemerintah atau pemerintah transformasi.
E-Government
adalah Suatu upaya untuk mengembangkan penyalenggaraan kepemerintahan yang
berbasis elektronik. Suatu penataan system manajemen dan proses kerja di
lingkungan pemerintah dengan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi.
Ada
empat model pengiriman E-Government, antara lain :
1.   
Government
to Citizens (G2C)
Tipe G2C ini merupakan aplikasi e-Government yang paling umum, yaitu
dimana pemerintah membangun dan menerapkan berbagai portofolio teknologi
informasi dengan tujuan utama untuk memperbaiki hubungan interaksi dengan
masyarakat (rakyat). Dengan kata lain, tujuan utama dari dibangunnya aplikasi
e-Government bertipe G-to-C adalah untuk mendekatkan pemerintah dengan
rakyatnya melalui kanal-kanal akses yang beragam agar masyarakat dapat dengan
mudah menjangkau pemerintahnya untuk pemenuhan berbagai kebutuhan pelayanan sehari-hari.
Contoh aplikasinya adalah sebagai berikut:
- Kepolisian
     membangun dan menawarkan jasa pelayanan perpanjangan Surat Ijin Mengemudi
     (SIM) atau Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) melalui internet dengan
     maksud untuk mendekatkan aparat administrasi kepolisian dengan komunitas
     para pemilik kendaraan bermotor dan para pengemudi, sehingga yang
     bersangkutan tidak harus bersusah payah datang ke Komdak dan antre untuk
     memperoleh pelayanan;
- Kantor
     Imigrasi bekerja sama dengan Bandara Udara Internasional Soekarno-Hatta
     dan sejumlah bank-bank swasta membangun jaringan teknologi informasi
     sehingga para turis lokal yang ingin melanglang buana dapat membayar
     fiskal melalui mesin-mesin ATM sehingga tidak perlu harus meluangkan waktu
     lebih awal dan antre di bandara udara;
- Departemen
     Agama membuka situs pendaftaran bagi mereka yang berniat untuk
     melangsungkan ibadah haji di tahun-tahun tertentu sehingga pemerintah
     dapat mempersiapkan kuota haji dan bentuk pelayanan perjalanan yang sesuai;
- Bagi
     masyarakat yang memiliki keahlian tertentu dan berniat untuk mencari
     pekerjaan di luar negeri (menjadi Tenaga Kerja Indonesia), maka yang
     bersangkutan dapat dengan mudah mendaftarkan diri dari Warnet (Warung
     Internet) terdekat ke Departemen Tenaga Kerja secara gratis); dan lain
     sebagainya.
2.   
Government
to Business (G2B)
Salah satu tugas utama dari sebuah pemerintahan adalah membentuk sebuah
lingkungan bisnis yang kondusif agar roda perekenomian sebuah negara dapat
berjalan sebagaimana mestinya. Dalam melakukan aktivitas sehari-harinya, entiti
bisnis semacam perusahaan swasta membutuhkan banyak sekali data dan informasi
yang dimiliki oleh pemerintah. Disamping itu, yang bersangkutan juga harus
berinteraksi dengan berbagai lembaga kenegaraan karena berkaitan dengan hak dan
kewajiban organisasinya sebagai sebuah entiti berorientasi profit.
Diperlukannya relasi yang baik antara pemerintah dengan kalangan bisnis tidak
saja bertujuan untuk memperlancar para praktisi bisnis dalam menjalankan roda
perusahaannya, namun lebih jauh lagi banyak hal yang dapat menguntungkan
pemerintah jika terjadi relasi interaksi yang baik dan efektif dengan industri
swasta. Contoh dari aplikasi e-Government berjenis G2B ini adalah sebagai
berikut:
- Para
     perusahaan wajib pajak dapat dengan mudah menjalankan aplikasi berbasi web
     untuk menghitung besarnya pajak yang harus dibayarkan ke pemerintah dan
     melakukan pembayaran melalui internet;
- Proses
     tender proyek-proyek pemerintahan yang melibatkan sejumlah pihak swasta
     dapat dilakukan melalui website (sehingga menghemat biaya transportasi dan
     komunikasi), mulai dari proses pengambilan dan pembelian formulir tender,
     pengambilan formulir informasi TOR (Term of Reference), sampai dengan
     mekanisme pelaksanaan tender itu sendiri yang berakhir dengan pengumuman
     pemenang tender;
- Proses
     pengadaan dan pembelian barang kebutuhan sehari-hari lembaga pemerintahan
     (misalnya untuk back-office dan administrasi) dapat dilakukan secara
     efisien jika konsep semacam e-procurement diterapkan (menghubungkan antara
     kantor-kantor pemerintah dengan para supplier-nya);
- Perusahaan
     yang ingin melakukan proses semacam merger dan akuisisi dapat dengan mudah
     berkonsultasi sehubungan dengan aspek-aspek regulasi dan hukumnya dengan
     berbagai lembaga pemerintahan terkait; dan lain sebagainya.
3.   
Government
to Governments (G2G)
Di era globalisasi ini terlihat jelas adanya kebutuhan bagi
negara-negara untuk saling berkomunikasi secara lebih intens dari hari ke hari.
Kebutuhan untuk berinteraksi antar satu pemerintah dengan pemerintah setiap
harinya tidak hanya berkisar pada hal-hal yang berbau diplomasi semata, namun
lebih jauh lagi untuk memperlancar kerjasama antar negara dan kerjasama antar
entiti-entiti negara (masyarakat, industri, perusahaan, dan lain-lain) dalam
melakukan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi perdagangan, proses-proses
politik, mekanisme hubungan sosial dan budaya, dan lain sebagainya. Berbagai
penerapan e-Government bertipe G-to-G ini yang telah dikenal luas antara lain:
- Hubungan
     administrasi antara kantor-kantor pemerintah setempat dengan sejumlah
     kedutaan-kedutaan besar atau konsulat jenderal untuk membantu penyediaan
     data dan informasi akurat yang dibutuhkan oleh para warga negara asing
     yang sedang berada di tanah air;
- Aplikasi
     yang menghubungkan kantor-kantor pemerintah setempat dengan bank-bank
     asing milik pemerintah di negara lain dimana pemerintah setempat menabung
     dan menanamkan uangnya;
- Pengembangan
     suatu sistem basis data intelijen yang berfungsi untuk mendeteksi mereka
     yang tidak boleh masuk atau keluar dari wilayah negara (cegah dan
     tangkal);
- Sistem
     informasi di bidang hak cipta intelektual untuk pengecekan dan pendaftaran
     terhadap karya-karya tertentu yang ingin memperoleh hak paten
     internasional; dan lain sebagainya.
4.   
Government
to Employees (G2E)
Pada akhirnya, aplikasi e-Government juga diperuntukkan untuk
meningkatkan kinerja dan kesejahteraan para pegawai negeri atau karyawan
pemerintahan yang bekerja di sejumlah institusi sebagai pelayan masyarakat.
Berbagai jenis aplikasi yang dapat dibangun dengan menggunakan format G-to-E
ini antara lain:
- Sistem
     pengembangan karir pegawai pemerintah yang selain bertujuan untuk
     meyakinkan adanya perbaikan kualitas sumber daya manusia, diperlukan juga
     sebagai penunjang proses mutasi, rotasi, demosi, dan promosi seluruh
     karyawan pemerintahan;
- Aplikasi
     terpadu untuk mengelola berbagai tunjangan kesejahteraan yang merupakan
     hak dari pegawai pemerintahan sehingga yang bersangkutan dapat terlindungi
     hak-hak individualnya;
- Sistem
     asuransi kesehatan dan pendidikan bagi para pegawai pemerintahan yang
     telah terintegrasi dengan lembaga-lembaga kesehatan (rumah sakit,
     poliklinik, apotik, dan lain sebagainya) dan institusi-institusi
     pendidikan (sekolah, perguruan tinggi, kejuruan, dan lain-lain) untuk
     menjamin tingkat kesejahteraan karyawan beserta keluarganya;
- Aplikasi
     yang dapat membantu karyawan pemerintah dalam membantu untuk melakukan
     perencanaan terhadap aspek finansial keluarganya termasuk di dalamnya
     masalah tabungan dan dana pensiun; dan lain sebagainya.
Dengan menyadari adanya bermacam-macam tipe aplikasi tersebut, maka
terlihat fungsi strategis dari berbagai aplikasi e-Government yang dikembangkan
oleh sebuah negara. Keberadaannya tidak hanya semata untuk meningkatkan kinerja
pelayanan pemerintah kepada masyarakatnya, namun lebih jauh lagi untuk
meningkatkan kualitas dari penyelenggaraan pemerintahan sebuah negara, yang
pada akhirnya bermuara pada kemajuan negara itu sendiri.
Tujuan
Adapun
tujuan dari dibangunnya E-Government itu adalah pembentukan jaringan dan
transaksi layanan public yang tidak dibatasi sekat waktu dan lokasi, serta
dengan biaya yang terjangkau masyarakat.
Infrastruktur e-government
1.     SUMBER
DAYA MANUSIA
Fasilitas akses ke sistem
e-Goverment  bagi  maysarakat  luas dapat  diberikan dalam
bentuk terminal-terminal secara khusus yang dipasang publik maupun memasang
sistem informasi berbasis website agar bisa diakses melalui Internet. Agar
keberadaan fasilitas   dapat   termanfaatkan  
secara   optimal,   diperlukan  
peningkatan   kualitas masyarakat  dalam bidang pengoperasian
e-Gov  itu sendiri.  Pendidikan masyarakat diperlukan  
baik   untuk  meningkatkan   kemampuan  
untuk  mengoperasikan   sistem maupun untuk memberikan
pengertian pada prosedur pengoperasian yang tertib agar fasilitas tidak mudah
rusak.
Bisnis pemerintahan diatur dengan
perundang-undangan yang dibuat oleh pemerintah itu. Oleh karenanya, sistem
e-Goverment haruslah bersifat dinamis dalam arti setiap saat dapat mengalami
perubahan sejalan dengan perubahan pemerintahan itu sendiri. Sebagai 
contoh,  akhir-akhir   ini  sering  terjadi 
perubahan struktur  pemerintahan seiring dengan perubahan susunan kabinet
pemerintah. Dalam hal semacam ini, sistemharuslah bisa disesuaikan agar layanan
ke masyarakat  tidak banyak mengalami  perubahan meskipun instansi
yang melayaninya berubah.
Pada dasarnya apabila ada komitmen
yang kuat dari pimpinan unit, optimalisasi pemanfaatan sistem yang terpasang
dapat dipercepat.  Seberapa pun bagusnya, apabila tidak dilihat atau
dipelajari pimpinan, sistem pelaporan eksekutif tidak akan berkembang dengan
baik.  Demikian pula dengan sistem komunikasi  yang  terpasang
akan berkembang kearah yang optimal  bagi suatu  instansi 
apabila semua pihak,  dimulai dari pimpinan, punya komitmen tinggi untuk
memanfaatkannya.
Keuntungan utama dari penggunaan
fasilitas komunikasi yang tersistem, adalah tersedianya data-data dari
penggunaan komunikasi itu sendiri. Secara sistemik bisa diatur agar 
pembicaraan yang menyangkut  penyelesaian suatu masalah  terekam
sehingga pada  waktu-waktu  tertentu efisiensi  dan
efektivitas  pelayanan pemerintahan dapat dievaluasai dengan parameter
yang terukur misalnya lamanya suatu masalah bisa diselesaikan. 
Evaluasi  dapat  dilakukan  tidak hanya dari  atas  ke
bawah namum dari bawahpun bisa mengevaluasi seberapa cepat atasan merespon
laporan permasalahanyang masuk.
Kunci  keberhasilan
e-Government  terletak pada ketelitian kerja operator.  Keteledoran
operator pemasukkan data secara langsung akan mengurangi nilai kebenaran
laporan   yang   dihasilkan.   Selain  
itu,   operator   pemeliharaan   sistem 
sehari-hari   juga harus  bekerja  dengan ketelitian 
dan disiplin   tinggi.  Keterlambatan  membuat  data
cadangan  dapat  berakibat   fatal  
apabila   terjadi  masalah   pada  
data   aktif.  Prosedur penyimpanan data cadangan dan bila perlu
mengembalikan ke sistem utamanya perlu dibakukan agar layanan tidak terganggu
telalu lama bila terjadi masalah.
Agar  dapat 
mengikuti  perubahan  dengan  cepat,  pada  
implementasi   e-Government harus ada badang yang memahami sepenuhnya
cara kerja sistem sampai ke rincian komponen-komponennya. Dalam praktek,
perubahan bisa diakomodir dengan kontrak perawatan dengan pihak  luar
 atau,  mengingat  kemungkinan keberadaan data yang sensitif,
membentuk tim pengembangan sistem dengan SDM yang kuat.
2.      PERANGKAT LUNAK
Sistem  
operasi   adalah   perangkat   lunak  
yang   berhubungan   dengan   manajemen
perangkat   keras   yang   digunakan. 
Ada   4   komponen   utama  
sistem  operasi   yang berhubungan dengan operasional 
hardware:   input/output,  data storage,  manajemen proses
dan komunikasi. Input/output menangai perlatan pemasukan data seperti
keyboard,  scanner  dan mouse;  dan peralatan penyajian data
seperti   layar  monitor  dan printer. 
Data   storage  menangai  penyimpanan  data  baik
yang  terpasang  permanen seperti memori utama dan hardisk maupun
yang bersifat sementara seperti CDROM, flashdisk, dan floppydisk. Manajemen
proses mengatur perjalanan program-program aplikasi   terutama dalam
penggunaan peralatan perangkat  keras  yang  tersedia. 
Terakhir, modul komunikasi mengatur penggunaan peralatan komunikasi seperti
jaringan kabel  ethernet,  Wi-Fi  (tanpa kabel) maupun
komunikasi  jarak dengan dengan sinar inframerah atau gelombang radio
terbatas (misalnya teknologi blue tooth).
Perangkat keras paling banyak
digunakan saat ini adalah PC berbasis arsitektur Intel ix86. Sistem operasi
yang paling populer untuk perangkat keras ini adalah keluarga Windows dari
Microsoft diikuti Linux dari masyarakat pengemban Opensource. Keseragaman
sistem operasi memberikan banyak kemudahan antara lain keserderhanaan proses
pelatihan serta pemeliharaan sistem. Penyebaran virus,  worm dan spam saat
ini sering memberi lebih banyak masalah dibanding kemudahan yang diberikan oleh
keseragaman sistem operasi.
- PERANGKAT LUNAK SERBAGUNA
Perangkat  lunak serbaguna
sering dikaitkan dengan produk perangkat lunak populer yang boleh dikatakan
terpasang di hampir semua PC yang ada yakni sistem Office dari Microsoft. Saat
ini pengguna komputer mengenal Office dama bentu 3 produk: Word (olah
naskah),  Exel  (olah  tabel)  dan PowerPoint 
(olah  tayangan presentasi). Produk ke 4 yakni Access (olah data) tidak
terlalu populer karena sifatnya tidak seserbaguna dibanding 3 produk tersebut
sebelumnya. Pada dasarnya, perangkat lunak serbaguna banyak dimanfaatkan untuk
menggantikan mesin ketik dan mesin hitung untuk menghasilkan laporan-laporan
yang diperlukan sehari-hari.  Sebagai contoh,  daftar 
gaji  dapat  dicetak dengan menanfaatkan program olah angka. 
Dengan
perangkat   lunak 
ini,  data gajipokok dan  tunjangan diketikkan pada
posisi   tertentu. Beberapa angka turunan sepert total,  sub
total dan tunjangan-tunjangan tertentu secara otomatis bisa dimunculkan dengan
sekali memasukkan rumusnya.
Perangkat lunak serbaguna dapat
dikastemisasi untuk memudahkan kerja rutin sehari-hari  
yang   sifatnya   seragam  
berulang-ulang   serperti   pembuatan  
daftar   gaji,mengetikkan surat undangan kegiatan untuk masing-masing
peserta dan sebagainya.
Kastemisasi adalah kegiatan
memodifikasi perangkat lunak serbaguna untuk kegiatan komputasi 
khusus.  Kastemisasi  dapat  dilakukan dengan merancang suatu
dokumen standar yang dapat dimanfaatkan berkali-kali hanya dengan mengganti
bagian-bagian tertentu saja.
- PERANGKAT LUNAK APLIKASI  KHUSUS
Aplikasi kusus diperlukan untuk
membantu pekerjaan khusus seperti pendataan yang menyangkut pemetaan wilayah,
disain grafis untuk penerbitan brosur-brosur dan sebagainya.
Pengembangan perangkat lunak khusus
diperlukan untuk melayani kebutuhan spesifik permerintahan  
secara  keseluruhan.  Beberapa  hal  yang pelu 
diperhatikan  pada pengembangan  ini  adalah kesatuan 
informasi  yang diwakili  oleh suatu sistem data sentral 
yang  dirujuk   oleh   semua   fihak. 
Yang biasa  dikembangkan  secara   khusus adalah struktur
data yang mewakili segala macam informasi yang dipelukan, fasilitas untuk
memasukkan data,   serta   fasilitas  untuk
menghasilkan  laporan.  Sistem yang baik adalah sistem yang mampu
memandu penggunanya dalam penggunaan sistem agar tidak tidak terjadi kesalahan
tanpa mempersulit penggunaan sistem itu sendiri.
 
3.     PERANGKAT
KERAS
Secara umum, perangkat  keras
sistem informasi,  termasuk e-Goverment  terdiri  dari peralatan
pemasukan data, peralatan penyajian data, peralatan penyimpanan data dan
peralatan pengolahan data. Peralatan pemasukan data dan penyajian data dapat
menyatu misalnya  pada  yang kita  kenal  dengan 
istilah Terminal  Kerja   (work  station). Dalam
perkembangannya, jaringan komunikasi data menjadi bagian standar dari sistem
informasi.
Perlatan pemasukan dan penyajian
data standar adalah terminal kerja yang terdiri dari keyboard dan monitor yang
dilengkapi dengan pemandu posisi  penunjukan di layar yang dikenal 
dengan  istilah mouse.  Untuk keperluan khusus  misalnya 
mengagendakan  surat  masuk diperlukan  scanner  yang
memisahkan  tampilan kertas  surat  kebentuk digital yang bisa
dibaca dengan layar monitor. Untuk membaca  informasi  sehari-hari, 
cukup digunakan monitor.  Namun demikian sering informasi tersebut harus
diserahkan ke pihak lain yang tidak punya akses ke sistem. Pada umumnya,
informasi dicetak ke kertas untuk dikirim. Pencetakan ke kertas bisa
bersifat  umum dalam pengertian ke kertas HVS ukuran kwarto atau
folio,bisa pula bersifat  khusus misalnya mencetak ke blanko  isian
dari  percetakan yang telah memuat kolom-kolom tertentu untuk diisi
seperti blanko kwitansi pembayaran listrik dan telpon.
Jaringan komputer adalah fasilitas
untuk menyalin data dari satu komputer ke komputer lain tanpa memindahkan media
penyimpan data. Dengan fasilitas ini banyak hal bisa dilakukan.  Dalam
kaitannya dengan e-Government,   jaringan komputer  mutlak
diperlukan bagi operator dan masyarakat luas untuk membaca informasi yang benar
dan terbarukan. Informasi melalui  selebaran hanya punya nilai kebenaran
pada saat selebaran tersebut diedit. Dengan jaringan komputer, masyarakat bisa
melihat informasi yang diturunkan langsung dari pusat data pemerintahan.
Disamping untuk membaca data,   jaringan komputer   juga
diperlukan untuk memasukkan data. Dengan jaringan, kejadian di suatu wilayah
dapat direkamkan langsung ke sistem penyimpanan data di  pusat 
pemerintahan.  Dengan demikian,  masyarakat luas langsung bisa
mengetahui kejadian tersebut dengan akses ke pusat data.
Yang dimaksud dengan server adalah
komputer yang digunakan untuk memberikan layanan  tertentu pada para
pengguna komputer  yang  terhubung ke server   tersebut.
Layanan bisa diberikan secara  langsung seperti  pada 
server  Web  (melayani  akses homepage melalui web browser) atau
server printer yang memberi layanan perintah pencetakan naskah yang dikirim
dari  komputer  lain.  Layanan bisa diberikan secara tidak
langsung melalui server lain. Server basis data biasanya tidak langsung
memberikan layanan data ke pengguna komputer namum melalui server lain misalnya
web server.
Manfaat E-Government
E-Government ini membawa banyak manfaat,
antara lain:
- Pelayanan
     servis yang lebih baik kepada masyarakat. Informasi dapat disediakan 24
     jam sehari, 7 hari dalam seminggu, tanpa harus menunggu dibukanya kantor.
     Informasi dapat dicari dari kantor, rumah, tanpa harus secara fisik datang
     ke kantor pemerintahan.
- Peningkatan
     hubungan antara pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat umum. Adanya
     keterbukaan (transparansi) maka diharapkan hubungan antara berbagai pihak
     menjadi lebih baik. Keterbukaan ini menghilangkan saling curiga dan
     kekesalan dari kesemua pihak.
- Pemberdayaan
     masyarakat melalui informasi yang mudah diperoleh. Dengan adanya informasi
     yang mencukupi, masyarakat akan belajar untuk dapat menentukan pilihannya.
     Sebagai contoh, data-data tentang sekolahan (jumlah kelas, daya tampung
     murid, passing grade, dan sebagainya) dapat ditampilkan secara online dan
     digunakan oleh orang tua untuk memilihkan sekolah yang pas untuk anaknya.
- Pelaksanaan
     pemerintahan yang lebih efisien. Sebagai contoh, koordinasi pemerintahan
     dapat dilakukan melalui email atau bahkan video conferencing. Bagi
     Indonesia yang luas areanya sangat besar, hal ini sangat membantu. Tanya
     jawab, koordinasi, diskusi antara pimpinan daerah dapat dilakukan tanpa
     kesemuanya harus berada pada lokasi fisik yang sama. Tidak lagi semua
     harus terbang ke Jakarta untuk pertemuan yang hanya berlangsung satu atau
     dua jam, misalnya.
Hambatan
Implementasi E-Government 
Ada
beberapa hal yang menjadi hambatan atau tantangan dalam mengimplementasikan
E-Government di Indonesia. 
  |  | 
Kultur
  berbagi belum ada. Kultur berbagi (sharring) informasi dan mempermudah urusan
  belum merasuk di Indonesia. Bahkan ada pameo yang mengatakan: "Apabila
  bisa dipersulit mengapa dipermudah?". Banyak oknum yang menggunakan
  kesempatan dengan mepersulit mendapatkan informasi ini.  | 
  |  | 
Kultur
  mendokumentasi belum lazim. Salah satu kesulitan besar yang kita hadapi
  adalah kurangnya kebiasaan mendokumentasikan (apa saja). Padahal kemampuan
  mendokumentasi ini menjadi bagian dari ISO 9000 dan juga menjadi bagian dari
  standar software engineering. | 
  |  | 
Langkanya
  SDM yang handal. Teknologi informasi merupakan sebuah bidang yang baru.
  Pemerintah umumnya jarang yang memiliki SDM yang handal di bidang teknologi
  informasi. SDM yang handal ini biasanya ada di lingkungan bisnis / industri.
  Kekurangan SDM ini menjadi salah satu penghambat implementasi dari
  e-government. Sayang sekali kekurangan kemampuan pemerintah ini sering
  dimanfaatkan oleh oknum bisnis dengan menjual solusi yang salah dan mahal. | 
  |  | 
Infrastruktur
  yang belum memadai dan mahal. Infrastruktur telekomunikasi Indonesia memang
  masih belum tersebar secara merata. Di berbagai daerah di Indonesia masih belum
  tersedia saluran telepon, atau bahkan aliran listrik. Kalaupun semua
  fasilitas ada, harganya masih relatif mahal. Pemerintah juga belum menyiapkan
  pendanaan (budget) untuk keperluan ini. | 
  |  | 
Tempat
  akses yang terbatas. Sejalan dengan poin di atas, tempat akses informasi
  jumlahnya juga masih terbatas. Di beberapa tempat di luar negeri, pemerintah
  dan masyarakat bergotong royong untuk menciptakan access point yang
  terjangkau, misalnya di perpustakaan umum (public library). Di Indonesia hal
  ini dapat dilakukan di kantor pos, kantor pemerintahan, dan tempat-tempat
  umum lainnya |